Ceritatetangga.com – Thereesom Dengan Istri. nikah kira- kira 4 tahun. Istriku dikala ini menjabat selaku bunda rum
an buah dada yang lumayan besar( 34B) berupa bagus sekal, besar 155 centimeter, berat 50 kilogram, dengan perut rata serta pinggang kecil
ks three some. Umumnya, saat sebelum melaksanakan Making Love, kami m
a, merupakan membayangkan Ris melaksanakan hubungan
jam setelah itu penisku dapat ereksi lagi, biasanya saya merasa letih serta tidak bergairah, bisa jadi akibat beban pekerjaan yang lumayan berat. Karenanya, umumnya kala ia memohon supaya dapat m
bagiku. Kesimpulannya ia jawab ia ingin melaksanakannya jika moodnya mengijinkan. Setelah itu saya serta Ris mendiskusikan kira- kira dengan siapa kami melaksanakannya, kesimpulannya opsi tiba kepada seseorang sahabat dekatku, namanya Vence biasa kupanggil dengan Ven, yang sudah lama kami tahu, tetapi tidak sering berjumpa sebab tinggal di kota lain. Semenjak itu kerap fantasi kami mengaitkan kedatangan Ven. Umur Ven 33 tahun, sama denganku, walaupun demikian badannya lebih besar kurang lebih 175 centimeter serta besar dan tegap, maklum ia merupakan generasi kombinasi Eropa- Indonesia. Kesimpulannya sehabis sebagian bulan lalu, saya menghubungi Ven dari kantorku. Se
k kontras dengan pahanya yang bercorak putih lembut. Sedangkan Ris masih menyisir rambut serta mengenakan parfum, saya keluar menemui Ven. Sehabis sebagian dikala kami mengobrol, menceritakan tentang kondisi tiap- tiap. Ris setelah itu keluar kamar. Ven nyaris tidak berkedip memandang Ris yang betul- betul tampak seksi malam itu. Pendek cerita, sehabis berakhir makan malam kami bersama duduk di karpet, menyaksikan kegiatan Televisi yang dikala itu lagi berlangsung. Letaknya Ven, setelah itu Ris di tengah menyender di dadaku. Terus cerah atmosfer dikala itu agak canggung serta kami betul- betul tidak ketahui metode buat mengawali seluruh rencana yang sudah disusun. Kesimpulannya saya mengambil inisiatif dengan mulai memegang serta melingkarkan tangan di dada Ris serta memegang payudaranya dari luar daster. Menemukan aksi demikian Ris mulai terangsang serta nafasnya mulai tidak tertib. Lekas sehabis itu, saya lumat bibirnya serta tangan saya mulai menyusup ke balik dasternya. Nyatanya dikala itu Ris su
isipkan pada belahan daster Ris yang terbuka serta mulai memelintir dengan halus ujung putingnya yang sudah membeku. Setelah itu Ven menarik tangan Ris ke arah resluiting celana Ven yang sudah terbuka serta menyusupkan tangannya memegang kemaluan Ven yang sudah tegang itu. Nampak Ris agak tersentak kala terp
n rambut pirang yang rimbun. Sehabis keluar dari celananya nampak mengerikan, jauh lebih panjang serta besar dari punyaku. Sesaat Ris menoleh ke arahku, dari cahaya matanya yang agak panik, nampak ia agak ketakutan serta tidak menebak hendak mengalami penis yang sebesar itu. Saya mulanya
Ven memasuki ke buah dada Ris serta mulai membuka daster Ris. Sehabis daster terlepas, sembari senantiasa berciuman, tangan Ven mulai menyusup ke balik celana dalam Ris yang bercorak cream sembari memainkan clitoris Ris. Tangan Ris sendiri tidak tinggal diam, dia terus mengelus kemaluan Ven yang terus menjadi mengencang. Setelah itu Ven menggendong Ris serta membawanya ke kamar tidur tamu. Nampak Ris sangat kecil dalam gendongannya, dibanding tubuh Ven yang besar itu. Secara lama- lama setelah itu Ven meletakkan Ris di ranjang serta membuka celana dalam Ris. Sampai saat ini Ris sudah telanjang bundar. Nampak kulitnya yang putih serta vaginanya yang tanpa rambut( Ris biasa mencukur bulu vaginanya secara teratu
ang kecil. Tangan Ven yang satu memegang pinggul Ris sembari menariknya ke atas, sehingga pantat Ris agak terangkat dari tempat tidur, sebaliknya tangannya yang satu memegang batang penisnya yang ditekan masuk ke dalam Miss V Ris. Sedangkan Ven lagi berupaya memasukkan penisnya kedalam
kembali usahanya buat menaklukkan Miss V Ris. Saya agak kasihan pula memandang kondisi itu, disamping itu memandang tubuh Ri
pantatnya. Tidak lama setelah itu, Ris menggapai klimaks. Badannya mengejang serta mulutnya menghasilkan jeritan tertahan,“ Saya sampaai Veenn.., peluk saya kuat- kuat”. Bertepatan dengan itu, kakinya melingkar di pinggang Ven serta mengunci dengan erat. Sedangkan Ven nyaris tidak dapat bergerak serta hanya
ulai tidak tahan, setelah itu saya mendekat, membuka celana, serta memusatkan kemaluanku yang telah sangat tegang ke mulut Ris. Dengan sangat bernafsu, Ris mengulum penisku sedangkan Ven nampak menggerakan pinggulnya terus menjadi kilat. Tidak lama setelah itu nyatanya Ven nyaris menggapai klimaksnya serta mengerakkan pantatnya dengan sangat cepa
lum sehabis lumayan lama benda Ven yang besar itu keluar masuk, membuat Miss V Ris agak melar. Walaupun demikian, saya tidak dapat menahan ejakulasi sangat lama, bisa jadi akibat pengaruh suasana, tidak lama penisku memuntahkan cairan mani di dalam Miss V Ris, hingga meluber keluar. Nampak Ven terbaring dengan lesu di ranjang serta saya di kursi. Nyatanya en
nku juga mulai mengencang kembali. Tidak lama Ris bangun serta duduk di atas Ven, setelah itu Ris memasukkan penis Ven ke vaginanya dengan posisi Ris di atas. Ris menaik- turunkan pantatnya dengan bibir Miss V mencengkeram penis Ven dengan erat. Kala Ris menaikkan pantatn
uk. Kira- kira 10 menit setelah itu, Ris kembali menggapai orgasmenya serta saya rasakan vaginanya menjepit penisku dengan erat. Tidak lama saya juga kembali menggapai ejakulasi. Sehabis itu Ris mengelap sisa air maniku yang tertinggal di mulut vaginanya dengan handuk kecil, Ris setelah itu berba
kecil. Sedangkan Ven nampak keletihan tetapi sangat menikmati. Ven setelah itu mencium bibir Ris, istriku serta memeluknya. Ris mengatakan kalau dia sangat menikmat