Oya perkenalkan nama ku Lidya noviana, umurku sekarang sudah 19tahun, sekarang lagi kuliah semester 3. Masih single belum pernah pacaran sama sekali, karena nyokap sama bokap sangat ketat menjaga pergaulanku. Aku termasuk mahasiswi cantik di kampus, dan banyak yang sering mengungkapkan perasaan padaku tp aku menolak semua. Ya karena orang tuaku tidak menyukai hubungan pacaran setengah-setengah yang belum ada rencana masa depan serius. Oya orang tuaku sangatlah kaya, tapi mereka juga sangatlah jarang berada dirumah karena pekerjaan yang padat. Sehari-hari kegiatanku cuma kuliah, pergi mall belanja-belanja barang kesukaanku, dan pulang rumah. Btw teman-teman kampusku tidaklah tau kalo aku anak orang yang sangat kaya, karena aku kalo dikampus orangnya pendiam dan kurang bergaul.
Aku yang lagi ngelamun, dikagetkan teriakan teman perempuan ku dikelas “wah ceweknya berani ya, itu kok bisa ga pake baju dijalan kayak orang gila aja sayang banget padahal cantik”. Aku yang penasaran, akhirnya memberanikan diri buat membaur, disana ada laki laki yang lagi menyetel film di hp tp dikagetkan sama teriakan perempuan dibelakangnya jadi banyak yang berkumpul karena penasaran. “Woy pagi pagi sudah nyetel bokep aja roy! Hahaha… ” Suara teman-teman ganknya roy menertawakanya.
“Bosen gue dengerin pelajaran pak Tri, kagak hafal gue sama materinya. Mending dengerin desahan bokep bikin tegang, haha… ”
Roy, teman kampusku ini terkenal playboy dan suka berganti ganti pacar ,kalo kekampus sering pake sepeda motor RX-king model lama. Banyak yang tidak menyukai roy dia orangnya mesum, suka main kekerasan, dan juga sering malak.
Aku yang sedang melihat film di hpnya, kaget dengan apa yang kulihat. Wajahku saat ini sangatlah merah dan panas, jantungku juga berdetak kencang. Aku yang tidak tau kenapa dikagetkan oleh suara Roy “hallo Lidya cantik, wajahmu merah banget. Belum pernah lihat bokep ya?”
“Apa urusanmu! Huh.. ” Aku yang panas dingin, keluar kelas dengan kesal. “Hmm apanya yang bagus ngelihat bokep!” Marahku dalam hati.
Aku yang kesal binggung mau kemana, tanpa sadar berjalan ke bangunan yang masih kosong.
“Uhh ahh sodokkk terus mas….. Dikittt lagi aku mau keluar”
“Huff huff,… non saya juga mau keluar, bentar lagi… Kelu..arin dima..na…. ”
“Dallleeeemmmm ajaaa mass… ”
“Aaaaaahhhhh ahhh” Suara desahannya keduanya semakin keras.
“Banyak banget keluarnya mass, saya capek banget”
“Hehe iya non, saya sudah nyimpen peju buat nikmatin non sampe puas” Senyum mesum sie laki laki.
“Non, susu nya kenyel banget. Saya ga bosan ngeremesnya”sahut laki laki itu sambil memilin milin puting susu yang merah muda
“Iyaaaa..aku sering disuruh olaraga mas sama pacar jadi badanku bisa terawat.”
“Pacarmu betul banget non .Saya suka sekali badannya non, sering aja olaraga. Apalagi olaraganya bareng saya sama temen temen dijamin badan non terawat, hahahah”
“Suara siapa itu ya?” Lidya yang penasaran sama desahan suara perempuan dan laki laki, berjalan pelan-pelan menghampiri ruangan dipojok bangunan kosong dan membuka sedikit pintu untuk mengintip. ” Omg mereka lagi ngelakuin kayak film di bokep itu, eh bukannya itu mang urip!? Yang kerja dikantin… Eh itu bunga, bukannya dia tadi ke kantin mau makan kok bisa disini… ”
“Aaahhh” Lidya yang panas dingin, ngeluarin cairan di selangkangannya. Seketika badannya bergetar menjadi lemas tapi juga ada perasaan lega yang menyenangkan.
Suara teriakan Lidya, terdengar sampai keruangan sana. “Siapa itu!?” Tanya mang urip. Lidya yang mendengar suara mang urip langsung bergegas kabur ke arah luar dan pergi meninggalkan bangunan kosong secepat mungkin.
“Hah,..ahhh..haaa, untung ngak ketahuan”
“Duhh, kok aku bisa kencing sie. Celana dalem ku jadi basah gini, ga enak pakainya.”
Lidya yang sudah tenang bergegas ke kamar mandi dan melepaskan celana dalamnya yang basah “basah banget, kayaknya udah ga bisa dipakai ni celana dalam tapi gimana ya aku pake rok mini masa lepas”
“Gpp deh, sisa 1 kelas lagi terus pulang” Lidya yang sudah membuat keputusan akhirnya membungkus celana dalam nya di kresek dan membuangnya ditempat sampah.
Saat menuju kelas, Lidya yang berjalan tanpa celana dalam terasa dingin di bawahnya. Jantungnya berdetak kencang, selangkangannya sedikit demi sedikit mengeluarkan cairan bening menetes ke pahanya.
“Semoga ga ada yang lihat, semoga ga ada yang lihat, semoga……… ” Lidya mengulang ulang ucapannya didalam hati seperti mantra..
Sampai dikelas Lidya langsung duduk dipojok dan melepas tas nya untuk menutupi pahanya. Teman sekelasnya datang satu persatu, Roy dan kawan kawannya pun duduk didepan kursi Lidya.
Akhirnya dosenpun datang melakukan pembahasan materi yang rumit.
“Hmm,mmh dingin banget” Lidya yang tidak memakai celana dalam membuat selangkangannya semakin banjir cairan bening,
perasaan liar yang belum pernah dirasakan sebelumnya memberikan sensasi tersendiri…
“Ahh… Hhaa,mmmm” Desahan desahan kecilnya membuat konsentrasi nya mulai menghilang, yang dirasakannya sekarang hanya untuk vaginanya yang ingin dituntaskan…
Tanpa disadari Lidya, kaki nya mulai membuka untuk merasakan angin yang lebih dan membuat perasaannya yang semakin liar. Lidya ingin merasakan vaginanya dilihat teman teman sekelasnya saat ini, adegan adegan bunga dan mang urip menjadi semakin jelas dan membuatnya semakin liar. Tas untuk menutupi roknya dia singkirkan kesamping, dengan mata sayu Lidya menarik roknya semakin naik dan naik. Vaginanya sempit dan berbulu halus semakin nampak jelas, tangan liar Lidya mulai liar mengusap usap vaginanya.
Roy yang memang tidak konsentrasi dikelas, kebiasaannya hanya menikmati pemandangan mahasiswi-mahasiswi yang cantik untuk dijadikan objek pemuas. Termasuk Lidya mahasiswi yang memiliki banyak penggemar. tapi yang tidak disangka-sangka, Lidya yang setiap harinya tidak pernah berperilaku buruk sekarang sedang bermasturbasi dikelas! Tanpa membuang waktu, Roy langsung merekam Lidya saat bermasturbasi.
“Ckckck.., primadona kampus ternyata punya jiwa Exibisionis dikelas, vaginanya masih rapet mulus… Hehe… Lidya.. ” Roy yang menatap keindahan tersebut mulai memikirkan rencana untuk menikmati primadona sekolah…